Showing posts with label Dasar Teori. Show all posts
Showing posts with label Dasar Teori. Show all posts

Wednesday, March 29, 2017

Bidang Kajian PTK


Seperti yang telah dibahas pada Pengertian PTK, PTK memiliki beberapa perbedaan dengan penelitian pada umumnya. Salah satu yang berbeda tanpak pada bidang kajian yang diteliti. Bidang kajian penelitian tindakan kelas (PTK) antara lain meliputi:
  1. Masalah belajar siswa di sekolah (termasuk di dalam tema ini, antara lain: masalah belajar di kelas, kesalahan-kesalahan pembelajaran, miskonsepsi).
  2. Desain dan strategi pembelajaran di kelas (termasuk dalam tema ini, antara lain: masalah pengelolaan dan prosedur pembelajaran, implementasi dan inovasi dalam metode pembelajaran, interaksi di dalam kelas, partisipasi orangtua dalam proses belajar siswa).
  3. Alat bantu, media dan sumber belajar (termasuk dalam tema ini, antara lain: masalah penggunaan media, perpustakaan, dan sumber belajar di dalam/luar kelas, peningkatan hubungan antara sekolah dan masyarakat).
  4. Sistem asesmen dan evaluasi proses dan hasil pembelajaran (termasuk dalam tema ini, antara lain: masalah evaluasi awal dan hasil pembelajaran, pengembangan instrumen asesmen berbasis kompetensi). 
  5. Pengembangan pribadi peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan lainnya (termasuk dalam tema ini antara lain: peningkatan kemandirian dan tanggungjawab peserta didik, peningkatan keefektifan hubungan antara pendidik- peserta didik dan orangtua dalam PBM, peningkatan konsep diri peserta didik). 
  6. Masalah kurikulum (termasuk dalam tema ini antara lain: implementasi KBK, urutan penyajian materi pokok, interaksi guru-siswa, siswa-materi ajar, dan siswa-lingkungan belajar).

Saturday, March 25, 2017

Keunggulan dan Kelemahan PTK


Dalam penyelenggaraan PTK, terdapat keunggulan dan kelemahan Penelitian Tindakan Kelas. Berikut ini keunggulan dan kelemahan PTK.

A. Keunggulan PTK
  1. Praktis dan langsung relevan untuk situasi yang aktual
  2. Kerangka kerjanya teratur
  3. Berdasarkan pada observasi yang nyata dan objektif
  4. Fleksibel dan aditif
  5. Dapat digunakan untuk inovasi pembelajaran
  6. Dapat digunakan untuk mengembangkan kurikulum tingkat kelas
  7. Dapat digunakan untuk meningkatkan kepekaan atau profesionalisme guru
B. Kelemahan PTK

  1. Kurang tertib ilmiah, karena validitas internal dan eksternalnya lemah
  2. Tujuan penelitiannya bersifat situasional
  3. Sampelnya terbatas sehingga kurang representatif dan kontrolnya terhadap variabel bebas sangat sedikit

Friday, March 24, 2017

Syarat-syarat PTK


Untuk mencapai tujuan PTK, maka terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi dalam pelaksanaan PTK, yaitu:

  1. PTK harus dilakukan dengan tekad dan komitmen untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan komitmen itu terwujud dalam keterlibatan mereka dalam seluruh kegiatan PTK secara proporsional. 
  2. Peneliti dituntut untuk bertanggung jawab atas peningkatan yang akan dicapai. 
  3. Tindakan yang dilakukan hendaknya didasarkan pada pengetahun, baik pengetahuan konseptual dari tinjauan pustaka teoretis, maupun pengetahuan teknis prosedural, yang diperoleh lewat refleksi kritis dan dipadukan dengan pengalaman orang lain dari tinjauan pustaka hasil penelitian tindakan), berdasarkan nila-inilai yang diyakini kebenarannya.
  4. Penelitian tindakan melibatkan pengajuan pertanyaan agar dapat melakukan perubahan melalui tindakan yang disadari dalam konteks yang ada dengan seluruh kerumitannya.
  5. Secara sistematik perhatikan arah dan jenis perbaikan yang diperlukan dalam pelaksanaan PTK
  6. Dalam pelaksanaa PTK perlu membuat deskripsi otentik objektif (bukan penjelasan) tentang tindakan yang dilaksanakan dalam riwayat faktual, perekaman video and audio, riwayat subjektif yang diambil dari buku harian dan refleksi dan observasi pribadi, dan riwayat fiksional.
  7. Laporan hasil PTK dalam berbagai bentuk termasuk: (1) tulisan tentang hasil refleksi-diri, dalam bentuk catatan harian dan dialog, yaitu percakapan dengan dirinya sendiri; (2) percakapan tertulis, yang dialogis, dengan gambaran jelas tentang proses percakapan tersebut; (3) narasi dan cerita; dan (4) bentuk visual seperti diagram, gambar, dan grafik. 
  8. Keberhasilan tindakan dikritis dengan mencocokkan pernyataan dengan bukti (data mentah), baik dilakukan sendiri maupun bersama teman (validasi-diri), meminta teman sejawat untuk memeriksanya dengan masukan dipakai untuk memperbaikinya (validasi sejawat), dan terakhir menyajikan hasil seminar dalam suatu seminar (validasi publik). Perlu dipastikan bahwa temuan validasi selaras satu sama lain karena semuanya berdasarkan pemeriksaan terhadap penyataan dan data mentah. Jika ada perbedaan, pasti ada sesuatu yang masih harus dicermati kembali.
Tekad dan komitmen merupakan modal dasar guru dalam melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Wednesday, March 22, 2017

Dasar-Dasar PTK


Dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas, ada beberapa hal dasar-dasar yang harus diperhatikan oleh guru dalam pelaksanaan PTK, antara lain:
  1. Pekerjaaan atau tugas utama guru ialah melaksanakan belajar-mengajar atau membelajarkan sehingga pendekatan, metode atau strategi PTK yang diterapkan tidak mengganggu komitmennya sebagai pengajar (guru).
  2. Metode penelitian atau teknik pengumpulan data yang digunakan tidak menuntut waktu berlebihan dari guru yang berpeluang mengganggu proses pembelajaran.
  3. Metode PTK yang digunakan harus terpercaya sehingga memungkinkan guru mengidentifikasi dan merumuskan ‘hipotesis’ secara meyakinkan, mengembangkan strategi yang dapat diterapkan di kelasnya dan dapat memperoleh data yang bisa digunakan untuk menjawab masalah.
  4. Masalah PTK yang diusahakan oleh guru seharusnya merupakan masalah yang merisaukannya, bertolak dari tanggung jawab profesionalnya dan guru berkomitmen mengatasinya. Ini berarti, pendorong utama pelaksanaan PTK adalah komitmen profesional untuk memberikan layanan terbaik bagi siswa.
  5. Dalam melaksanakan PTK, guru harus bersikap konsisten menaruh kepedulian tinggi terhadap prosedur etika yang berkenaan dengan pekerjaannya.
  6. Dalam melaksanakan PTK guru harus menggunakan classroom-exceeding perpective dalam arti masalah PTK tidak hanya dilihat terbatas dalam konteks kelas atau mata pelajaran tertentu, melainkan dalam konteks misi dan tujuan sekolah secara keseluruhan.

Tuesday, March 21, 2017

Karakteristik PTK


A. Bentuk PTK
Seperti yang telah disampaikan pada postingan Pengertian PTK, Penelitian tindakan kelas (PTK) tidak seperti penelitian formal umumnya. Namun PTK juga memiliki bentuk seperti penelitian formal. Berdasarkan jumlah dan sifat perilaku para anggotanya ada dua bentuk PTK:
  1. PTK Individual, seorang guru melaksanakan PTK di kelasnya sendiri atau kelas orang lain dengan mengajak guru lain atau pakar sebagai kolaboratornya.
  2. PTK Kolaboratif, beberapa orang guru secara sinergis melaksanakan PTK di kelas masing-masing dan di antara anggota melakukan kunjungan antar-kelas.

B. Karakteristik PTK
Untuk membedakan PTK dari penelitian lain, berikut ini karakteristik PTK, antara lain:
  1. PTK terikat siklus-siklus (perencanaan, pemberian tindakan, pengamatan dan refleksi) sebagai prosedur baku penelitian.
  2. PTK harus berlangsung dalam jangka waktu tertentu (misalnya 2/3 bulan) secara kontinyu untuk memperoleh data yang diperlukan
  3. Hasilnya tidak untuk digeneraliasi meskipun mungkin diterapkan oleh orang lain dan di tempat lain yang konteksnya mirip.
  4. Guru sebagai peneliti sekaligus pelaku perubahan dan sasaran yang perlu diubah. Ini berarti guru berperan ganda, yakni sebagai orang yang meneliti sekaligus yang diteliti pula. 
  5. PTK memandang pembelajaran menurut sudut pandang orang dalam yang tidak berjarak dengan hal yang diteliti; bukan menurut sudut pandang orang luar yang berjarak dengan hal yang diteliti.
  6. Dalam pelaksanaan PTK selalu terjadi kerja sama atau kerja bersama antara peneliti (guru) dan pihak lain demi keabsahan dan tercapainya tujuan penelitian.
  7. PTK menggarap kasus-kasus spesifik atau tertentu dalam pembelajaran yang sifatnya nyata dan terjangkau oleh guru; tidak menggarap masalah-masalah besar.
  8. Pelaksanaan PTK tidak perlu dimanipulasi dan atau direkayasa demi kebutuhan, kepentingan, dan tercapainya tujuan penelitian.
  9. PTK hanya menuntut penggunaan statistik yang sederhana, bukan yang rumit.
  10. Bermaksud mengubah kenyataan, keadaan dan situasi pembelajaran menjadi lebih baik dan memenuhi harapan, bukan bermaksud membangun teori dan menguji hipotesis. Sehingga membantu pendidik untuk menjadi lebih sadar terhadap masalah-masalah pembelajaran yang dihadapi oleh guru dan siswa di kelas.
  11. Fokus penelitian yang dilakukan hanya merupakan pelaksanaan tindakan yang telah direncanakan untuk mengatasi masalah.
  12. Bersifat refleksi diri/evaluasi diri (self-reflective/ self-evaluation).
  13. Masalah penelitian dianggap dari peristiwa yang mengganggu peneliti dalam pembelajaran sehari-hari, misalnya strategi pembelajaran.

Fungsi dan Tujuan PTK


A. Fungsi PTK
Secara umum, PTK berfungsi sebagai alat/ instrumen bagi seorang guru untuk memperbaiki proses pembelajaran yang dilakukan di depan kelas. 
Adapun fungsi PTK secara khusus, yaitu:
  1. Mendiagnosis masalah-masalah pembelajaran yang timbul di kelas
  2. Memecahkan masalah-masalah khusus pembelajaran yang dihadapi oleh guru dan siswa di kelas
  3. Meningkatkan dan atau memperbaiki kenyataan, keadaan dan situasi di lapangan, yang dalam hal ini lapangan pembelajaran
  4. Mencobakan atau menguji-cobakan hal-hal baru dalam pembelajaran atau hasil-hasil inovasi pembelajaran
  5. Memantapkan pengelolaan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru supaya praktik pembelajaran berkualitas
  6. Mengembangkan kecakapan-kecakapan baru para guru yang cocok dan dapat dipakai untuk mengatasi masalah pembelajaran yang diaplikasikan secara langsung dalam ajang kelas 
  7. Memperkuat tanggung jawab guru terhadap perencanaan dan pelaksanaan kurikulum
B. Tujuan PTK
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian tindakan kelas (PTK), yaitu:
  1. Memperbaiki dan meningkatkan mutu praktik pembelajaran yang dilaksanakan guru demi tercapainya tujuan pembelajaran.
  2. Memperbaiki dan meningkatkan kinerja pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru.
  3. Mengidentifikasi, menemukan solusi dan mengatasi  masalah pembelajaran di kelas agar pembelajaran bermutu.
  4. Meningkatkan dan memperkuat kemampuan guru dalam memecahkan masalah-masalah pembelajaran dan membuat keputusan yang tepat bagi siswa dan kelas yang diajarnya.
  5. Mengeksplorasi dan membuahkan kreasi-kreasi dan inovasi-inovasi pembelajaran (misalnya : pendekatan, metode, strategi dan media) yang dapat dilakukan oleh guru demi peningkatan mutu proses dan hasil pembelajaran.
  6. Mencobakan gagasan, pikiran, kiat, cara dan strategi baru dalam pembelajaran untuk meningkatkan mutu pembelajaran selain kemampuan inovatif guru.
  7. Mengeksplorasi pembelajaran yang selalu berwawasan atau berbasis penelitian agar pembelajaran dapat bertumpu pada realitas empiris kelas, bukan semata-mata bertumpu pada kesan umum atau asumsi.

Pengertian Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Sesuai namanya, Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau dalam Bahasa Inggris Classroom Action Research (CAR) merupakan suatu kegiatan penelitian yang dilakukan guru (pendidik) untuk mengetahui serta memperbaiki proses belajar mengajar yang dilakukannya di dalam kelas.

Menurut Carr dan Kemmis (1992), Bentuk penyelidikan yang dilakukan oleh partisipan (guru, siswa, kepala sekolah) dalam situasi sosial (termasuk pendidikan) untuk meningkatkan pertanggungjawaban dari (a) praktik sosial atau pendidikan yang mereka geluti, (b) pemahaman yang lebih baik terhadap praktik yang mereka geluti, dan (c) situasi dan lembaga tempat praktik itu dilakukan.

Berdasarkan pengertian diatas, PTK dilakukan dalam proses pembelajaran yang alami di kelas sesuai dengan jadwal sehingga tidak mengganggu kegiatan proses pembelajaran. Oleh karena itu, penelitian tindakan kelas (PTK) bersifat situasional (dinamis), kontekstual, berskala kecil, terlokalisasi, dan secara langsung relevan dengan situasi nyata di dalam kelas.


No Penelitian Formal PTK
1 Dilakukan oleh orang luar Dilakukan oleh guru/ dosen
2 Sampel harus representatif Kerepresentatifan sampel tidak menjadi persyaratan penting
3 Mengutamakan validitas internal dan eksternal Lebih mengutamakan validitas internal
4 Menuntut penggunaan analisis statistik yang rumit Tidak menuntut penggunaan analisis statistik yang rumit
5 Mempersyaratkan hipotesis Tidak selalu menggunakan hipotesis
6 Mengembangkan teori, tidak memperbaiki praktik pembelajaran secara langsung Memperbaiki praktik pembelajaran secara langsung
7 Hasil penelitian merupakan produk ilmu Hasil penelitian merupakan peningkatan mutu pembelajaran
8 Berlangsung linear (bergerak maju) Berlangsung siklis
9 Tidak kolaboratif dan individual Kolaboratif dan kooperatif