Monday, October 29, 2018

DOWNLOAD PTK BAHASA INDONESIA | Penerapan Metode Demonstrasi Dalam Upaya Meningkatkan Proses Belajar dan Hasil Belajar Bahasa Indonesia

A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan bahasa Indonesia di sekolah dasar seharusnya membuahkan hasil belajar berupa perubahan pengetahuan, dan keterampilan yang sejalan dengan tujuan kelembagaan sekolah dasar. Sebagaimana dijelaskan dalam Kurikulum 1994, bahwa penyelenggaraan pendidikan di sekolah dasar bertujuan: (1) mendidik siswa agar menjadi manusia Indonesia seutuhnya berdasarkan Pancasila yang mampu membangun dirinya sendiri serta ikut bertanggung jawab terhadap pembangunan bangsa; (2) memberi bekal kemampuan yang diperlukan bagi siswa untuk melanjutkan pendidikan ketingkat yang lebih tinggi; dan (3) memberi bekal kemampuan dasar untuk hidup di masyarakat dan mengembangkan diri sesuai dengan bakat, minat, kemampuan dan lingkungannya (Depdikbud, 1994).
Dikaitkan dengan konteks pendidikan dasar sembilan tahun, maka fungsi dan tujuan pendidikan bahasa Indonesia di sekolah dasar harus pula mendukung pemilikan kompetensi tamatan sekolah dasar, yaitu pengetahuan, nilai, sikap, dan kemampuan melaksanakan tugas atau mempunyai kemampuan untuk mendekatkan dirinya dengan lingkungan alam, lingkungan sosial, lingkungan budaya, dan kebutuhan daerah. Sementara itu, kondisi pendidikan bahasa Indonesia di negara kita dewasa ini, lebih diwarnai oleh pendekatan yang menitikberatkan pada model belajar konvensional seperti ceramah sehingga kurang mampu merangsang siswa untuk terlibat aktif dalam proses belajar mengajar (Suwarma, 1991; Jarolimek, 1967). Suasana belajar seperti itu, semakin menjauhkan peran pendidikan bahasa Indonesia dalam upaya mempersiapkan warga negara yang baik dan memasyarakat (Djahiri, 1993)
Sumber: https://temukanpengertian.com/
Salah satu alternatif model pembelajaran yang dapat dikembangkan untuk memenuhi tuntutan tersebut adalah model metode pembelajaran demonstrasi. Yang dimaksud metode demonstrasi adalah salah satu cara mengajar, di mana guru melakukan suatu percobaan tentang sesuatu hal, mengamati prosesnya serta menuliskan hasil percobaannya, kemudian hasil pengamatan itu disampaikan ke kelas dan dievalusi oleh guru

Berdasarkan uraian di atas, judul yang diambil oleh peneliti dalam penelitian ini adalah Penerapan Metode Demonstrasi Dalam Upaya Meningkatkan Proses Belajar dan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Pada Siswa …………Tahun Pelajaran………………

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan suatu masalah sebagai berikut:

  1. Bagaimanakah peningkatan prestasi belajar siwa dengan diterapkannya metode pembelajaran demonstrasi?
  2. Bagaimanakah pengaruh metode metode pembelajaran demonstrasi terhadap motivasi belajar siswa?


C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan di atas, penelitian ini bertujuan untuk:

  1. Ingin mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa setelah diterapkannya metode pembelajaran demonstrasi.
  2. Ingin mengetahui pengaruh motivasi belajar siswa setelah diterapkan metode pembelajaran demonstrasi.


D. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan pada permasalahan dalam penelitian tindakan yang berjudul Penerapan Metode Demonstrasi Dalam Upaya Meningkatkan Proses Belajar dan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Pada Siswa …………Tahun Pelajaran………………, yang dilakukan oleh peneliti, dapat dirumuskan hipotesis tindakan sebagai berikut:
"Jika Proses Belajar Mengajar Siswa Kelas ……. menggunakan metode………. dalam menyampaikan materi pembelajaran, maka dimungkinkan minat belajar dan hasil belajar siswa kelas ……… akan lebih baik dibandingkan dengan proses belajar mengajar yang dilakukan oleh guru sebelumnya".

E. Manfaat Penelitian 
Penulis mengharapkan dengan hasil penelitian ini dapat:

  1. Memberikan informasi tentang metode pembelajaran yang sesuai dengan materi bahasa Indonesia.
  2. Meningkatkan motivasi pada pelajaran bahasa Indonesia 
  3. Mengembangkan metode pembelajaran yang sesuai dengan bidang studi bahasa Indonesia.


F. Batasan Masalah
Karena keterbatasan waktu, maka diperlukan pembatasan masalah meliputi:
  1. Penelitian ini hanya dikenakan pada siswa kelas ……………………… tahun pelajaran ...............
  2. Penelitian ini dilakukan pada bulan September semester ganjil tahun pelajaran ..........
  3. Materi yang disampaikan adalah pokok bahasan…………………

Selengkapnya dapat diunduh disini.

Sunday, October 21, 2018

DOWNLOAD PTK BAHASA INGGRIS | Penerapan Metode Kooperatif Model TGT (Team Games Tournament) Sebagai Alternatif Meningkatkan Prestasi Belajar Bahasa Inggris.

A. Latar Belakang Masalah

Bahasa Inggris merupakan suatu bahan kajian yang memiliki objek bahasan yang sangat luas dan dibangun melalui proses penalaran yang dinamis, sehingga keterkaitan antar konsep dalam Bahasa Inggrisbersifat penjelasan.  Dalam pembelajaran Bahasa Inggris  agar mudah dimengerti oleh siswa, proses penalaran deduktif untuk menguatkan pemahaman yang sudah dimiliki oleh siswa. Tujuan pembelajaran Bahasa Inggris  adalah melatih cara berfikir secara sistematis, logis, kritis, kreatif dan konsisten.

Dok. Penulis
Pembelajaran Bahasa Inggris  tidak juga tidak lagi mengutamakan pada penyerapan melalui pencapaian informasi, tetapi lebih mengutamakan pada pengembangan kemampuan dan pemrosesan informasi. Untuk itu aktivitas peserta didik perlu ditingkatkan melalui latihan-latihan atau tugas Bahasa Inggris  dengan bekerja kelompok kecil dan menjelaskan ide-ide kepada orang lain. (Hartoyo, 2000: 24).
Berdasarkan paparan tersebut diatas maka peneliti ingin mencoba melakukan penelitian dengan judul “Penerapan Metode Kooperatif Model TGT (Team Games Tournament) Sebagai Alternatif Meningkatkan Prestasi Belajar Bahasa Inggris."

B. Rumusan Masalah
Merujuk pada uraian latar belakang di atas, dapat dikaji ada beberapa permasalahan yang dirumuskan sebagai berikut:
  1. Apakah pembelajaran kooperatif model TGT berpengaruh terhadap hasil belajar Bahasa Inggris siswa Kelas VIII SMP Negeri tahun pelajaran 2007/2008?
  2. Seberapa tinggi tingkat penguasaan materi pelajaran Bahasa Inggris dengan diterapkannya metode pembelajaran kooperatif model TGT pada siswa Kelas VIII SMP Negeri tahun pelajaran 2007/2008?
C. Tujuan Penelitian
Berdasar atas rumusan masalaah di atas, maka tujuan dilaksanakan penelitian ini adalah:
  1. Untuk mengungkap pengaruh pembelajaran kooperatif model TGT terhadap hasil belajar Bahasa Inggris siswa Kelas VIII SMP Negeri tahun pelajaran 2007/2008.
  2. Ingin mengetahui seberapa jauh pemahaman dan penguasaan mata pelajaran Bahasa Inggris setelah diterapkannya pembelajaran kooperatif model TGT pada siswa Kelas VIII SMP Negeri tahun pelajaran 2007/2008.
D. Pentingnya Penelitian
  1. Hasil dan temuan penelitian ini dapat memberikan informasi tentang pembelajaran kooperatif model TGT dalam pembelajaran Bahasa Inggris oleh guru Kelas VIII SMP Negeri tahun pelajaran 2007/2008.
  2. Sekolah sebagai penentu kebijakan dalam upaya meningkatkan prestasi belajar siswa khususnya pada mata pelajaran Bahasa Inggris.
  3. Guru, sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan metode pembelajaran yang dapat memberikan manfaat bagi siswa.
  4. Siswa, dapat meningkatkan motiviasi belajar dan melatih sikap sosial untuk saling peduli terhadap keberhasilan siswa lain dalam mencapai tujuan belajar.
  5. Menambah pengetahuan dan wawasan penulis tentang peranan guru Bahasa Inggris dalam meningkatkan pemahaman siswa belajar Bahasa Inggris.
  6. Sumbangan pemikiran bagi guru Bahasa Inggris dalam mengajar dan meningkatkan pemahaman siswa belajar Bahasa Inggris.
E. Definisi Operasional Variabel
Agar tidak terjadi salah persepsi terhadap judul penelitian ini, maka perlu didefinisikan hal-hal sebagai berikut:
  1. Metode pembelajaran kooperatif model TGT adalah: Suatu pengajaran yang melibatkan siswa untuk bekerja dalam kelompok-kelompok untuk menetapkan tujuan bersama.
  2. Motivasi belajar adalah: suatu proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan, atau keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong tingkah lakunya untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu. 
  3. Prestasi belajar adalah hasil belajar yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau dalam bentuk skor, setelah siswa mengikuti pelajaran.

F. Batasan Masalah
Karena keterbatasan waktu, maka diperlukan pembatasan masalah meliputi:
  1. Penelitian ini hanya dikenakan pada siswa Kelas VIII SMP Negeri tahun pelajaran 2007/2008.
  2. Penelitian ini dilakukan pada bulan September semester ganjil tahun pelajaran 2007/2008.
  3. Materi yang disampaikan adalah pokok bahasan Telling The Time
Selengkapnya dapat diunduh disini

Wednesday, February 28, 2018

Latar Belakang PTK


Penelitian tindakan kelas dilakukan untuk memecahkan permasalahan pendidikan dan pembelajaran. Kemukakan secara jelas bahwa masalah yang diteliti merupakan sebuah masalah yang nyata terjadi di sekolah, dan diagnosis dilakukan oleh guru dan/atau tenaga kependidikan lainnya di sekolah. Masalah yang akan diteliti merupakan sebuah masalah penting dan mendesak untuk dipecahkan, serta dapat dilaksanakan dilihat dari segi ketersediaan waktu, biaya dan daya dukung lainnya yang dapat memperlancar penelitian tersebut.

Berikut hal-hal yang menjadi dasar penentuan latar belakang masalah dalam Penelitian Tindakan Kelas.
  1. Berpikirlah tentang apa yang mungkin dapat diperbaiki
  2. Pilihlah masalah yang layak (feasible) untuk dipecahkan
  3. Pilihlah masalah yang spesifik (tidak terlalu besar atau terlalu kecil) 
  4. Pilihlah masalah yang strategis
  5. Pilihlah masalah yang disenangi

Rumusan Masalah
Setelah diidentifikasi masalah penelitiannya, maka selanjutnya perlu dianalisis dan dideskripsikan secara cermat akar penyebab dari masalah tersebut. Penting juga digambarkan situasi kolaboratif antar anggota peneliti dalam mencari masalah dan akar penyebab munculnya masalah tersebut. Prosedur yang digunakan dalam identifikasi masalah perlu dikemukakan secara jelas dan sistematis.

Adapun rambu-rambu yang harus diperhatikan dalam menentukan rumusan masalah pada PTK, yaitu:
  1. Dikembangkan dari identifikasi dan pembatasan masalah
  2. Umumnya berbentuk kalimat tanya
  3. Kalimat tanya yang diajukan mengacu ke masalah pokok
  4. Kalimat tanya pada perumusan masalah harus dijawab
  5. Kualitas penelitian sangat dipengaruhi oleh kualitas jawaban bukan hanya banyaknya rumusan masalah
Contoh Rumusan Masalah dalam PTK
Misalnya :  
Variabel Y : Hasil belajar Pengetahuan Sosial…
Variabel X : Pendekatan Kontekstual ….

Rumusan masalah :
Apakah terdapat hubungan antara X dengan Y ? 

Rumusan diatas BUKAN merupakan perumusan masalah pada PTK

Rumusan diatas termasuk penelitian kuantitatif korelasional dengan judul yang sesuai adalah : 
  • Hubungan antara X dengan Y
  • Studi korelasional antara X dengan Y (Bukan PTK, tapi Penelitian Formal)

PERUMUSAN MASALAH PADA PTK
Judul yang sesuai untuk PTK : 
  • Upaya peningkatan Y melalui X
  • Optimalisasi Y melalui X
  • Penggunaan X untuk meningkatkan Y
  • Meningkatkan Y melalui X

Berikut ini beberapa masalah yang dapat dijadikan latar belakang dalam Penelitian Tindakan Kelas.
1. Masalah pembelajaran dapat dikelompokkan menjadi tiga kategori, yaitu 
  • pengorganisasian materi pelajaran, 
  • penyampaian materi pelajaran, dan 
  • pengelolaan kelas. 
2. Pembelajaran siswa di sekolah
3. Desain dan strategi pembelajaran di kelas
4. Alat Bantu, media dan sumber belajar
5. Sistem evaluasi
6. Kurikulum

Thursday, March 30, 2017

Judul PTK


Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), judul memiliki arti nama yang dipakai untuk buku atau bab dalam buku yang dapat menyiratkan secara pendek isi atau maksud buku atau bab itu. Dengan kata lain, dalam sebuah judul, seorang pembaca punya gambaran atas isi tulisan yang dibacanya.
Demikian dalam pembuatan judul penelitian tindakan kelas (PTK), judul PTK menunjukkan identitas sebuah laporan penelitian tindakan dalam kelas. Oleh karena itu, judul laporan tidak boleh sama atau ada yang sama dengan yang lain. Sehingga, dari judul saja, seseorang dapat menunjukkan tentang isi dari laporan PTK yang dibuat.
Judul haruslah mencerminkan sebuah aktivitas, mudah dipahami, dan dapat menebak isi laporan tersebut hanya dengan membaca judulnya.

Pembuatan judul PTK yang baik harus memiliki unsur:

  1. Apa yang akan ditingkatkan (dipecahkan masalahnya)?
  2. Menggunakan tindakan apa?
  3. Siapa yang akan ditingkatkan?
  4. Singkat
  5. Mudah dipahami
  6. Komprehensif

Berdasarkan  penjelasan diatas, dalam membuat judul PTK setidaknya memuat tiga unsur, yaitu "Apa, Tindakan Apa, dan Siapa."
  • Apa yang akan ditingkatkan (dipecahkan masalahnya) ?
  • Menggunakan tindakan apa?
  • Siapa yang akan ditingkatkan?

Contoh Judul PTK
Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri untuk Meningkatkan Pemahaman Materi Gerak Siswa Kelas VII-1 SMP Negeri X Kota Baru

Apa : Meningkatkan Pemahaman Materi Gerak
Tindakannya : melalui penerapan model Pembelajaran Inkuiri
Siapa : Siswa Kelas VII-1 SMP Negeri X Kota Baru


Berikut ini, beberapa penggalan kalimat yang dapat dijadikan sebagai dasar pengembangan judul PTK:
  1. Peningkatkan … melalui …
  2. Implementasi … untuk meningkatkan …
  3. Optimalisasi … melalui …
  4. Penggunaan … untuk meningkatkan …
  5. Peningkatan … dengan memanfaatkan …



Wednesday, March 29, 2017

Bidang Kajian PTK


Seperti yang telah dibahas pada Pengertian PTK, PTK memiliki beberapa perbedaan dengan penelitian pada umumnya. Salah satu yang berbeda tanpak pada bidang kajian yang diteliti. Bidang kajian penelitian tindakan kelas (PTK) antara lain meliputi:
  1. Masalah belajar siswa di sekolah (termasuk di dalam tema ini, antara lain: masalah belajar di kelas, kesalahan-kesalahan pembelajaran, miskonsepsi).
  2. Desain dan strategi pembelajaran di kelas (termasuk dalam tema ini, antara lain: masalah pengelolaan dan prosedur pembelajaran, implementasi dan inovasi dalam metode pembelajaran, interaksi di dalam kelas, partisipasi orangtua dalam proses belajar siswa).
  3. Alat bantu, media dan sumber belajar (termasuk dalam tema ini, antara lain: masalah penggunaan media, perpustakaan, dan sumber belajar di dalam/luar kelas, peningkatan hubungan antara sekolah dan masyarakat).
  4. Sistem asesmen dan evaluasi proses dan hasil pembelajaran (termasuk dalam tema ini, antara lain: masalah evaluasi awal dan hasil pembelajaran, pengembangan instrumen asesmen berbasis kompetensi). 
  5. Pengembangan pribadi peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan lainnya (termasuk dalam tema ini antara lain: peningkatan kemandirian dan tanggungjawab peserta didik, peningkatan keefektifan hubungan antara pendidik- peserta didik dan orangtua dalam PBM, peningkatan konsep diri peserta didik). 
  6. Masalah kurikulum (termasuk dalam tema ini antara lain: implementasi KBK, urutan penyajian materi pokok, interaksi guru-siswa, siswa-materi ajar, dan siswa-lingkungan belajar).

Saturday, March 25, 2017

Keunggulan dan Kelemahan PTK


Dalam penyelenggaraan PTK, terdapat keunggulan dan kelemahan Penelitian Tindakan Kelas. Berikut ini keunggulan dan kelemahan PTK.

A. Keunggulan PTK
  1. Praktis dan langsung relevan untuk situasi yang aktual
  2. Kerangka kerjanya teratur
  3. Berdasarkan pada observasi yang nyata dan objektif
  4. Fleksibel dan aditif
  5. Dapat digunakan untuk inovasi pembelajaran
  6. Dapat digunakan untuk mengembangkan kurikulum tingkat kelas
  7. Dapat digunakan untuk meningkatkan kepekaan atau profesionalisme guru
B. Kelemahan PTK

  1. Kurang tertib ilmiah, karena validitas internal dan eksternalnya lemah
  2. Tujuan penelitiannya bersifat situasional
  3. Sampelnya terbatas sehingga kurang representatif dan kontrolnya terhadap variabel bebas sangat sedikit

Friday, March 24, 2017

Syarat-syarat PTK


Untuk mencapai tujuan PTK, maka terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi dalam pelaksanaan PTK, yaitu:

  1. PTK harus dilakukan dengan tekad dan komitmen untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan komitmen itu terwujud dalam keterlibatan mereka dalam seluruh kegiatan PTK secara proporsional. 
  2. Peneliti dituntut untuk bertanggung jawab atas peningkatan yang akan dicapai. 
  3. Tindakan yang dilakukan hendaknya didasarkan pada pengetahun, baik pengetahuan konseptual dari tinjauan pustaka teoretis, maupun pengetahuan teknis prosedural, yang diperoleh lewat refleksi kritis dan dipadukan dengan pengalaman orang lain dari tinjauan pustaka hasil penelitian tindakan), berdasarkan nila-inilai yang diyakini kebenarannya.
  4. Penelitian tindakan melibatkan pengajuan pertanyaan agar dapat melakukan perubahan melalui tindakan yang disadari dalam konteks yang ada dengan seluruh kerumitannya.
  5. Secara sistematik perhatikan arah dan jenis perbaikan yang diperlukan dalam pelaksanaan PTK
  6. Dalam pelaksanaa PTK perlu membuat deskripsi otentik objektif (bukan penjelasan) tentang tindakan yang dilaksanakan dalam riwayat faktual, perekaman video and audio, riwayat subjektif yang diambil dari buku harian dan refleksi dan observasi pribadi, dan riwayat fiksional.
  7. Laporan hasil PTK dalam berbagai bentuk termasuk: (1) tulisan tentang hasil refleksi-diri, dalam bentuk catatan harian dan dialog, yaitu percakapan dengan dirinya sendiri; (2) percakapan tertulis, yang dialogis, dengan gambaran jelas tentang proses percakapan tersebut; (3) narasi dan cerita; dan (4) bentuk visual seperti diagram, gambar, dan grafik. 
  8. Keberhasilan tindakan dikritis dengan mencocokkan pernyataan dengan bukti (data mentah), baik dilakukan sendiri maupun bersama teman (validasi-diri), meminta teman sejawat untuk memeriksanya dengan masukan dipakai untuk memperbaikinya (validasi sejawat), dan terakhir menyajikan hasil seminar dalam suatu seminar (validasi publik). Perlu dipastikan bahwa temuan validasi selaras satu sama lain karena semuanya berdasarkan pemeriksaan terhadap penyataan dan data mentah. Jika ada perbedaan, pasti ada sesuatu yang masih harus dicermati kembali.
Tekad dan komitmen merupakan modal dasar guru dalam melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).